Bareksa.com - Dua produk reksadana yang tersedia di super app Bareksa masuk dalam jajaran Top Bareksa Barometer, yang bisa membantu investor dalam berinvestasi. Untuk bulan ini, dua produk yang baru masuk dalam Top 5 Barometer adalah BNP Paribas Infrastruktur Plus dan Avrist Indeks LQ45.
Masuk dalam jajaran reksadana saham dengan nilai tertinggi, BNP Paribas Infrastruktur Plus memiliki nilai 4 dari skala 5. Sementara itu, Avrist Indeks LQ45 dengan nilai 3 masuk ke jajaran top 5 reksadana indeks dengan Barometer tertinggi.
Beli BNP Paribas Infrastruktur Plus
Berkaitan dengan nilai sempurna, pada bulan ini terdapat dua produk reksadana yang mendapatkan nilai Barometer poin 5. Kedua produk itu adalah Trimegah Dana Tetap Syariah dari jenis pendapatan tetap dan Capital Money Market Fund dari jenis pasar uang.
Beli Trimegah Dana Tetap Syariah
Beli Capital Money Market Fund
Kemudian, dari sisi return tertinggi, produk yang mencatatkan kinerja terbaik dalam setahun terakhir adalah Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index. Reksadana indeks dari Trimegah tersebut mencatatkan return 9,77% setahun terakhir (per 1 April 2024).
Selengkapnya, daftar reksadana unggulan Bareksa Barometer di setiap jenis reksadana ialah sebagai berikut:
Top 5 Reksadana Saham Terbaik Bareksa Barometer
Reksadana Saham | Manajer Investasi | AUM (Rp Miliar) | Nilai Barometer | Return 1 Tahun |
---|---|---|---|---|
BNP Paribas Ekuitas | BNP Paribas AM | 844,69 | 4,50 | 5,68% |
Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A | Syailendra Capital | 339,99 | 4,50 | 8,38% |
Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A | Eastspring IM | 299,88 | 4,00 | 7,36% |
BNP Paribas Pesona | BNP Paribas AM | 526,54 | 4,00 | 5,33% |
BNP Paribas Infrastruktur Plus | BNP Paribas AM | 656,37 | 4,00 | 6,01% |
AUM per Februari 2024, return per 1 April 2024
Top 5 Reksadana Indeks Terbaik Bareksa Barometer
Reksadana Indeks | Manajer Investasi | AUM (Rp Miliar) | Nilai Barometer | Return 1 Tahun |
---|---|---|---|---|
BNP Paribas IDX Growth30 | BNP Paribas AM | 297,53 | 4,00 | 8,06% |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index | Trimegah AM | 24,09 | 3,50 | 9,77% |
BNP Paribas Sri Kehati | BNP Paribas AM | 2440,43 | 3,50 | 7,66% |
Allianz SRI KEHATI Index Fund | Allianz Global Investors AM | 111,38 | 3,50 | 7,04% |
Avrist Indeks LQ45 | Avrist AM | 531,17 | 3,00 | 6,51% |
AUM per Februari 2024, return per 1 April 2024
Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik Bareksa Barometer
Reksadana Pendapatan Tetap | Manajer Investasi | AUM (Rp Miliar) | Nilai Barometer | Return 1 Tahun |
---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | Trimegah AM | 100,86 | 5,00 | 6,3% |
Capital Fixed Income Fund | Capital AM | 796,79 | 4,50 | 7,37% |
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund | Sucor AM | 2664,70 | 4,00 | 4,55% |
STAR Stable Income Fund | STAR AM | 3486,18 | 4,00 | 6,28% |
Mandiri Investa Dana Syariah | Mandiri MI | 110,19 | 4,00 | 4,34% |
AUM per Februari 2024, return per 1 April 2024
Top 5 Reksadana Pasar Uang Terbaik Bareksa Barometer
Reksadana Pasar Uang | Manajer Investasi | AUM (Rp Miliar) | Nilai Barometer | Return 1 Tahun |
---|---|---|---|---|
Capital Money Market Fund | Capital AM | 711,03 | 5,00 | 5,66% |
Mega Dana Kas | Mega AM | 341,72 | 4,50 | 5,24% |
Setiabudi Dana Pasar Uang | Setiabudi IM | 781,12 | 4,50 | 5,05% |
Shinhan Money Market Fund | Shinhan AM | 450,02 | 4,50 | 5,22% |
STAR Money Market Kelas Utama | STAR AM | 78,22 | 4,00 | 4,87% |
AUM per Februari 2024, return per 1 April 2024
Top 5 Reksadana Campuran Terbaik Bareksa Barometer
Reksadana Campuran | Manajer Investasi | AUM (Rp Miliar) | Nilari Barometer | Return 1 Tahun |
---|---|---|---|---|
TRAM Alpha | Trimegah AM | 113,92 | 4,50 | 5,98% |
Schroder Dynamic Balanced Fund | Schroder IM | 141,86 | 4,00 | 5,46% |
Setiabudi Dana Campuran | Setiabudi IM | 60,20 | 4,00 | 9,3% |
Schroder Dana Terpadu II | Schroder IM | 800,21 | 4,00 | 4,47% |
Manulife Dana Campuran II | Manulife AM | 120,93 | 4,00 | 5,32% |
AUM per Februari 2024, return per 1 April 2024
Penilaian Bareksa Barometer
Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.
Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.
Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer
Periode | 1 tahun | 9 bulan | 6 bulan | 3 bulan | 1 bulan |
---|---|---|---|---|---|
Bobot | 20% | 20% | 20% | 20% | 20% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.
Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.
Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.
Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.
Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.
Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.
Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.
Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.
(Romainah/Sigma Kinasih/Christian Halim/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.